1. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Perkembangan
komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran
sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran.
Sejarah teknologi pembelajaran sendiri merupakan kreasi berbagai ahli
terkait, yang pada dasarnya ingin beruapaya dalam mewujudkan ide-ide
praktis dalam menerapkan prinsip dikdaktik, yaitu pembelajaran yang
menekankan perbedaan individual baik dalam kemampuan maupun kecepatan.
Teori-teori psikologi persekolah yang terkati dengan belajar tuntas
(mastery learning) dengan tokoh-tokohnya seperti B. Carrol, Jerome S.
Brunner dan Benjamin S. Bloom juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan teknologi pembelajaran. Selain itu kerangka acuan yang
tekait dengan perancangan atau desain pembelajaran juga turut
menyemarakan perkembangan teknologi pembelajaran yang selanjutnya
digunakan juga sebagai acuan dalam penyusunan bingkai kerja dalam
pengembangan pembelajaran berdasarkan komputer.
Persepktif
historis pembelajaran berasaskan komputer dimulai dari munculnya
ide-ide untuk menciptakan perangkat teknologi terapan yang memungkinkan
seseorang melakukan proses belajar secara individual dengan menerapkan
prinsip-prinsip didaktik tersebut. Dalam sejarah teknologi pembelajaran
kita menemukan bahwa karya Didney L. Pressey (1960) untuk menciptakan
mesnin mengjar atau teaching machine bida dicatat sebagai pelopor dalam
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Pressey
memandang bahwa mesin tes ini bida digunakan pula dalam mengajar dan
dengan sedikit mengubah tujuan, dari tujuan menguji menjadi tujuan
mengajar akhirnya alat itu digunakan juga sebagai mesin mengajar.
Pada
tahun 1964, seorang ahli psikologi dari aliran behaviarisme yang
ternama B.F Skiner menciptakan pembelajaran terprogram (berprogram) atau
progamed instruction. Sistem pembelajaran terprogram memungkinkan
interaksi prinsip dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru yang
dilakukan secara langsung, tetapi melalui program yang bidas berbentuk
tulisan, rekaman radio, film dan sebagainya. Prinsip yang digunakan
sejalan dengan prinsip belajar yang dikembangkannya, yaitu conditioning
operan dimana siswa belajar melalui serangkaian stimulus-respon dan
dalam program itu stimulus (pertanyaaan) ditemukan sendiri oleh siswa.
Dalam program ini diberikan “kunci jawaban” yang dibisa diperiksa siswa
setelah merespon, sehingga siswa mengetahui apakah responya b enar atau
salah. Program linear ini dapat pula bercabang (branching). Model-model
pembelajaran terpogram, baik program linear maupun branching inilah yang
mewarnai pengembangan perangkat lunak dalam sistem pembelajaran
berasaskan komputer.
2. PEMBAHASAN
2.1 Teknologi Komputer
Komputer
adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar dalam
berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil teknologi modern sangat
membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk menjadi alat
pendidikan. Khususnya dalam pembelajaran, komputer dapat digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung
dalam pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, komputer dapat
digunakan sebagai media yang memungkinkan peserta didik belajar secara
mandiri dalam memahami konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena
komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna,
gaambar, gerak dan video serta membuat suatu kepintaran yang sanggup
menyajikan proses interaktif.
2.2. Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan
Pada
umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer
merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikri prosesor, dimana informasi
atau materi yang disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam
bentuk cetakan. Berbagai jenis aplikasi disimpan dalam pendidikan
umumnya dikenal dengan istilah “computer asissted Intruction (CAI)” atau
pembelajaran berbantuan komputer (PBK). Dalam pembelajaran berbantuan
komputer, peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung
dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik ini
terjadi secara individual, sehingga apa yang dialami oleh peserta didik
akan berbeda dengan apa yang dialami peserta didik yang lainnya.
Pembelajaran
dengan berbantuan komputer “Computer Assisted Intructioan (CAI) telah
dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk
membantu guru dalam mengjar dan membantu peserta didik dalam belajar.
Komputer diharapkan dapat membantu puluhan peserta didik dan dimasa yang
akan datang dapat membantu ribuan peserta didik sekaligus komputer dalam menyampaikan bahan pengajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif serta membolehkan umpan balik.
Disamping
sebagai CAI pemanfaatan komputer dapat berupa CBI (Computer Based
Instrction) yaitu pembelajaran berbasis Komputer. Dalam pamanfaatan
komputer sebagai CBI ini terdapat 4 model yaitu: drill and practice,
tutorial, simulasi dan games instuctions. Pembelajaran Berbasis Komputer
yang bersifat individual learning (pembelajaran individual), dan
mastery learning (belajar tuntas). Pembelajaran Berbasis Komputer
dilaksanakan pada laboratorium komputer yang ada di sekolah.
3. PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Pemanfaatan
TIK dalam pendidikan yaitu Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat pesat, sejak lama telah dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan. Seperti penemuan kertas, mesin cetak, radio, video
taperecorder, film, televisi, overhead proyector (OHP), dan computer
baik dalam bentuk computer asissted instuctional (CAI), maupun dalam
bentuk somputer based instuctiona (CBI) serta e-learning telah
dimanfaatkan dalam proses pendidikan.
Pada
hakikarnya alat-alat tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam proses
pendidikan, bahkan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan
kualitas hasil pembelajaran.
4. DAFTAR PUSTAKA
Prawiradilaga Salma, 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.
Supriyanto Aji, 2005. Pengantar Teknologi dan Informasi. Jakarta : Penerbit Salemba Infotek.